- Pemkot Kendari Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Secara Online
- Profil Kota Kendari
- Diklatpim Harus Melahirkan Pegawai Kompetitif
- Objek Wisata Terbaik di Kendari, Sulawesi Tenggara.
- Keindahan Pulau Labengki di Sulawesi Tenggara
- Sejarah Kolonial Belanda di Kota Kendari
- 16 Unit Ambulans Gratis Kolaka Utara
- 5 Buah Penangkal Racun dalam Tubuh
- Dimulai 3 April, Calon Haji Kota Kendari Bisa Lunasi BPIH
- Risma Akan Tolak Tawaran Jadi Menteri
Profil Kota Kendari
Berita Terkait
- Diklatpim Harus Melahirkan Pegawai Kompetitif0
- Objek Wisata Terbaik di Kendari, Sulawesi Tenggara. 4
- Tutorial akses Simda Online1
- Keindahan Pulau Labengki di Sulawesi Tenggara0
- Sejarah Kolonial Belanda di Kota Kendari0
- Dimulai 3 April, Calon Haji Kota Kendari Bisa Lunasi BPIH0
- Manfaat Penggunaan Teknologi Jaringan Simda Online Pemkot Kendari0
- Risma Akan Tolak Tawaran Jadi Menteri0
- Jokowi janji mati-matian bela Palestina0
- BUDAYA BARTER PADA SUKU TOLAKI 3
Berita Populer
- Kebudayaan Suku Muna Di Sulawesi Tenggara
- Objek Wisata Terbaik di Kendari, Sulawesi Tenggara.
- Sejarah Kolonial Belanda di Kota Kendari
- BUDAYA BARTER PADA SUKU TOLAKI
- Keindahan Pulau Labengki di Sulawesi Tenggara
- Sejarah Buton sultra – Sulawesi Tenggara
- Profil Kota Kendari
- Film Molulo Angkat Adat Bugis-Makassar dan Kendari
- Budaya Tolaki
- Pemkot Kendari Jalin Kerjasama Dengan BPKP

Kota Kendari adalah sebuah kota yang terletak di Sulawesi Tenggara, yang wilayah daratannya berbukit-bukit sampai ke pesisir pantai. Sebagai ibukota dari Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari terletak di 3º54’30” – 4º3’11” LS dan 122º23’ – 122º39’ BT dengan luas sekitar 295,89 km². Wilayah Kota Kendari berbatasan dengan:
- Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe di sebelah Utara.
- Laut Kendari di sebelah Timur.
- Kecamatan Moramo, dan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan di sebelah Selatan.
- Kecamatan Ranomeeto (Kabupaten Konawe Selatan) dan Kecamatan Sampara (Kabupaten Konawe).
Dengan ketingian rata-rata 30 mdpl, Kota Kendari merupakan wilayah beriklim tropis. Suhu udara di Kota Kendari berkisar antara 19,58°-32,83°C dengan suhu rata-rata sekitar 26,20°C. Kota Kendari mengalami musim hujan sekitar bulan November hingga Maret dan musim kemarau sekitar bulan Mei hingga September. Sedangkan di bulan April dan Oktober, Kota Kendari mengalami musim peralihan atau disebut juga musim pancaroba. Pada musim ini, arus angin tidak menentu dan hujan yang turun tidak merata.
Secara administratif, Kota Kendari memiliki 64 Kelurahan dari 10 Kecamatan, antara lain:
- Kecamatan Abeli dengan ibukota Abeli.
- Kecamatan Baruga dengan ibukota Baruga.
- Kecamatan Kendari dengan ibukota Kendai.
- Kecamatan Kendari Barat dengan ibukota Benu-benua.
- Kecamatan Mandonga dengan ibukota Mandonga.
- Kecamatan Poasia dengan ibukota Andounohu.
- Kecamatan Kadia dengan ibukota Kadia.
- Kecamatan Wua-wua dengan ibukota Wua-wua.
- Kecamatan Kambu dengan ibukota Kambu.
- Kecamatan Puwatu dengan ibukota Puwatu.
Menurut sejarah, Kota Kendari sudah ada sejak abad ke-19 sebagai ibukota Kerajaan Laiwoi. Kota Kendari menjadi sebuah kota perdagangan dengan dibukanya pelabuhan perdagangan di Teluk Kendari oleh pemerintah Belanda. Bidang perdagangan kemudian berkembang karena keahlian berdagang Suku Bugis dan Suku Bajo yang bermukim di sekitar Teluk Kendari.
Kota Kendari kemudian berkembang menjadi Kota Perdagangan dan kota Pelabuhan. Pelabuhan Kendari merupakan pelabuhan transit dari jalur perdagangan antar pulau di bumu Utara Nusantara. Pada masa pemerintahan Belanda Kota Kendari menjadi ibukota Kawedanan dan ibukota Onder Afdeling Laiwoi. Dan seiring dengan perkembangan di Nusantara, Kota Kendari terus berkembang dan menjadi ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Budaya
Dengan jumlah penduduk sekitar 289.468 jiwa(sensus penduduk tahun 2010), mayoritas penduduk Kota Kendari memeluk agama Islam. Kota Kendari dihuni oleh masyarakat dari Suku Tolaki, Suku Muna, Suku Buton, dan Suku Bugis. Sedangkan penduduk asli Kendari berasal dari Suku Tolaki.
Kebudayaan yang dimiliki Kota Kendari mayoritas bersumber dari kebudayaan Suku Tolaki. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kendari memakai konsep ‘Kalo Sara’ yang berasal dari kebudayaan Tolaki. ‘Kalo Sara’ adalah nilai-nilai luhur kebudayaan Tolaki yang dilaksanakan pada setiap unsur kehidupan. Misalnya, dalam interaksi sosial, hukum adat, ekonomi, agama, budi pekerti, dan kesenian. Bagi masyarakat Kendari ‘Kalo Sara’ merupakan penyelaras dalam kehidupan, baik dalam berinteraksi dengan sesama, maupun dalam berinteraksi dengan alam dan Tuhan.
Selain dalam berinteraksi dengan masyarakat, kebudayaan Kota Kendari bisa dijumpai pada produk-produk kebudayaannya. Seperti contoh pada Upacara Perkawinan, Pakaian Adat, Kesenian Tari, dan Kesenian Musik. Kendari memiliki beberapa tarian tradisional, misalnya Tari Lulo, Tari Mondotambe, Tari Mekindohosi, dan Tari Moana. Biasanya pada tarian tradisional diiringi oleh Kesenian Musik dan Alat Musik Tradisional. Kesenian Musik tersebut biasanya memakai alat dari bambu dan gong. Namun dewasa ini, keberadaan alat tersebut tergantikan oleh alat musik keyboard.
Masyarakat Kendari juga terkenal sebagai pengerajin perak yang handal. Mereka memiliki teknik tersendiri dalam membuat kerajinan dari perak. Selain itu, masyarakat Kendari juga membuat kerajinan dari kayu, yang dikenal dengan nama Kerajinan Gembol. Kerajinan ini menggunakan bahan dasar dari berbagai jenis kayu, seperti kayu jati dan kayu cendana.
Tempat Wisata
Wilayah Kota Kendari merupakan wilayah yang berbukit-bukit dan berpesisir pantai. Iklimnya yang tropis membuat Kota Kendari memiliki alam yang asri dan lebat. Jika Anda berkunjung ke Sulawesi Tenggara, sempatkan diri Anda untuk menengok beberapa tempat wisata yang ada di Kota Kendari.
Berikut daftar beberapa tempat wisata yang ada di Kota Kendari:
- Teluk Kendari
- Pantai Nambo
- Pantai Karang Purirano
- Pantai Mayaria
- Pulau Bungkutoko
- Taman Hutan Raya Murhum
- Hutan Nanga-nanga
- Air Terjun Lahundape
Daftar Wali Kota Kendari
Berikut adalah daftar Wali kota Kendari sejak pembentukannya sebagai kotif hingga saat ini.
Wali Kota Administratif | ||||
No. | Wali Kota Administratif | Dari | Sampai | Wakil Wali Kota |
---|---|---|---|---|
1 | Mansyur Pamadeng |
1978 |
1979 |
— |
2 | Muhammad Antero Hamra |
1980 |
1985 |
|
3 | Anas Bunggasi |
1985 |
1987 |
|
4 | Ady Mangilep (Pelaksana tugas) |
1988 |
1991 |
|
5 | Andi Kaharuddin (Pelaksana tugas) |
1991 |
1992 |
|
6 | Usman Sabara (Pelaksana tugas) |
1993 |
1993 |
|
7 | Salihi Sabora |
1993 |
1995 |
|
8 | Rasyid Hamzah (Pelaksana tugas) |
1995 |
1995 |
|
Wali Kota | ||||
No. | Wali Kota | Dari | Sampai | Wakil Wali Kota |
1 | Lasjkar Koedoes |
1995 |
1996 |
— |
2 | Masyhur Masie Abunawas |
1996 |
2001 |
|
3 |
Andi Kaharuddin (Pelaksana tugas) |
2001 |
2002 |
|
4 | Masyhur Masie Abunawas |
13 Agustus 2002 |
13 Agustus 2007 |
Andi Musakkir Mustafa |
5 |
|
13 Agustus 2007 |
13 Agustus 2012 |
|
13 Agustus 2012 |
9 Oktober 2017 |
|||
6 |
|
9 Oktober 2017 |
Petahana |
Sulkarnain |